rusia-gempur-ukraina-dengan-serangan-drone-terbesar-usai-kontak-langsung-putin-trump

localmoversphoenix.com – Militer Rusia meluncurkan serangan udara terbesar dengan drone ke wilayah Ukraina sejak awal invasi pada Februari 2022. Pihak militer Ukraina melaporkan bahwa Rusia mengirimkan lebih dari 80 drone kamikaze Shahed buatan Iran pada malam tanggal 2 Juli 2025. Serangan ini menargetkan infrastruktur sipil dan militer di Kyiv, Odesa, dan Dnipro secara bersamaan. Sirene serangan udara berbunyi selama lebih dari empat jam di ibu kota Ukraina, menciptakan kepanikan di antara warga sipil yang berlindung di stasiun bawah tanah.

Kyiv Tangkal Serangan dengan Sistem Pertahanan Canggih

Komando Angkatan Udara Ukraina mengklaim berhasil menembak jatuh 65 drone dari total 83 yang diluncurkan. Sistem pertahanan udara Patriot dan IRIS-T memainkan peran penting dalam menghadang gelombang drone yang datang dalam formasi berlapis. Puing-puing dari beberapa drone yang dihancurkan menimpa bangunan apartemen di distrik Solomianskyi di Kyiv, menyebabkan kebakaran besar dan melukai setidaknya 14 warga sipil. Petugas pemadam kebakaran dan tim medis langsung merespons untuk mengamankan lokasi dan menyelamatkan korban.

Kremlin Gunakan Serangan sebagai Pesan Politik

Analis pertahanan dari Institut Studi Perang menyebutkan bahwa Kremlin kemungkinan besar merancang serangan ini untuk menunjukkan kekuatan militer setelah panggilan telepon antara Vladimir Putin dan Donald Trump pada 1 Juli 2025. Dalam percakapan tersebut, Trump dan Putin dilaporkan membahas “perdamaian strategis” di Eropa Timur. Namun, beberapa pengamat menilai percakapan itu justru memberi sinyal bahwa Rusia memiliki ruang untuk bertindak lebih agresif di Ukraina. Pemerintah Ukraina menuduh Rusia menggunakan diplomasi sebagai kedok untuk meningkatkan intensitas perang.

Respons Ukraina dan Reaksi Internasional

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menyampaikan pidato khusus setelah serangan berlangsung. Ia menegaskan bahwa Ukraina tidak akan menyerah dan meminta dukungan lebih lanjut dari negara-negara Barat. Uni Eropa dan Amerika Serikat mengutuk serangan itu sebagai pelanggaran serius terhadap hukum humaniter internasional. Presiden AS Joe Biden menyatakan bahwa serangan tersebut “menghancurkan kepercayaan terhadap komitmen diplomatik Rusia” dan menjanjikan tambahan sistem pertahanan udara ke Ukraina dalam beberapa minggu ke depan.

Situasi di Lapangan Semakin Memanas

Pasukan Ukraina meningkatkan kewaspadaan di seluruh garis depan, terutama di wilayah timur seperti Donetsk dan Luhansk https://terpsandrec.com/shop/. Kepala Staf Militer Ukraina melaporkan bahwa pasukan Rusia juga meningkatkan aktivitas artileri dan pergerakan pasukan darat di beberapa sektor. Warga sipil yang tinggal di dekat zona konflik mulai mengungsi ke barat Ukraina untuk menghindari kemungkinan eskalasi lebih lanjut. Para analis memperingatkan bahwa serangan ini bisa menjadi awal dari fase baru perang yang lebih brutal.

By admin