localmoversphoenix.com – Pada hari ketiga pencarian korban KMP Tunu Pratama Jaya, tim SAR gabungan dari Basarnas, TNI AL, dan kepolisian terus memperluas jangkauan operasi. Mereka menyisir wilayah laut hingga 20 mil dari titik terakhir kapal terpantau. Tim mengoperasikan kapal cepat, perahu karet, dan drone udara untuk mengoptimalkan pencarian. Para penyelam juga menjelajahi bawah laut di beberapa titik yang dianggap berpotensi menjadi lokasi korban.
Cuaca Buruk Menyulitkan Tim Lapangan
Tim pencarian menghadapi tantangan besar akibat angin kencang dan gelombang tinggi. Setiap dua jam, mereka memperbarui peta pencarian dan menyesuaikan strategi berdasarkan kondisi cuaca. Basarnas memimpin koordinasi dan terus mengingatkan seluruh personel untuk menjaga keselamatan. Beberapa kapal bahkan harus kembali ke darat sementara karena gelombang mengancam stabilitas pelayaran.
Keluarga Korban Terus Menunggu Kabar
Puluhan keluarga berkumpul di posko krisis yang pemerintah bangun di Pelabuhan Tunu. Mereka terus menanti informasi dari lapangan dengan penuh harap dan cemas. Relawan dan petugas medis mendampingi keluarga korban sejak pagi hingga malam. Pemerintah daerah juga menyediakan makanan, tempat istirahat, dan layanan konseling untuk meredakan trauma. Beberapa keluarga memegang foto anggota keluarga yang belum ditemukan sambil berdoa dan menangis.
Penyintas Ceritakan Detik-Detik Kapal Tenggelam
Beberapa penyintas memberikan keterangan mengenai detik-detik kapal tenggelam. Mereka menyebutkan bahwa kapal mengalami kebocoran setelah ombak besar menghantam lambung kiri. Awak kapal berusaha memperbaiki kerusakan dan menghubungi tim darurat, tetapi air laut terus masuk dengan cepat. Dalam kondisi panik, penumpang berupaya menyelamatkan diri dengan pelampung seadanya. Tim SAR berhasil menyelamatkan 38 orang, sementara 27 lainnya masih belum ditemukan.
Pemerintah Janji Usut Tuntas Penyebab Kejadian
Kementerian Perhubungan langsung membentuk tim investigasi khusus untuk menyelidiki slot depo 5k insiden ini. Mereka akan memeriksa kondisi teknis kapal, kelengkapan dokumen pelayaran, dan kesiapan operator kapal sebelum berlayar. Jika tim menemukan kelalaian, pemerintah akan menjatuhkan sanksi tegas kepada pihak terkait. Menteri Perhubungan menyampaikan bahwa keselamatan penumpang menjadi prioritas utama dalam pelayaran domestik.